Selasa, 01 Desember 2015

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


      Penelitian tindakan kelas adalah cara suatu kelompok dalam mengorganisasi suatu kondisi, di mana mereka dapat memelajari pengalaman mereka, dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain. Penelitian tindakan mempunyai, minimal tiga keunggulan dibandingka dengan penelitian menggunakan metode lain, yakni peneliti dapat melakukannya tanpa meninggalkan tempat kerja, peneliti dapat melakukan treatment yang diberikan kepada responden dalam penelitian, dan responden dapat merasakan hasil dari  treatment yang diberikan. Namun, penelitian tindakan kelas juga mempunyai kelemahan, antara lain para guru atau peneliti membandingkan atau menghubungkan antara siklus dengan rumus statistik tertentu, misalnya dengan 1 tes atau korelasi product moment; hubungan peneliti dengan responden terlalu dekat, sehingga tidak sensitif terhadap fenomena yang muncul; dan para guru atau peneliti hanya menggunakan 1 siklus dalam penelitian, hal ini menyebabkan penelitian tidak tuntas, mirip penelitian konvensional. Penelitian tindakan kelas secara umum merupakan pengembangan penelitian terpakai (applied research), dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pemeran aktif kegiatan pokok; agen perubahan; dan subjek atau objek yang diteliti memperoleh manfaat dari hasil yang diberikan secara terencana oleh si peneliti.

      Penelitian tindakan mempunyai beberapa karakteristik, antara lain problem yang dipecahkan merupakan persoalan praktis yang dihadapi peneliti dalam kehidupan sehari-hari; peneliti dimungkinkan untuk memberikan perlakuan atau treatment yang berupa tindakan terencana untuk memecahkan permasalahan, sekaligus meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti; langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk siklus/tingkatan/daur yang memungkinkan terjadinya kerja kelompok, maupun kerja mandiri secara intensif; adanya langkah berpikir reflektif (reflective thinking) dari peneliti, baik sesudah maupun sebelum tindakan. Reflective thinking ini penting, untuk melakukan restropeksi terhadap tindakan yang telah diberikan, dan implikasinya pada subjek yang diteliti sebagai akibat adanya tindakan.
      Ada dua pemikiran kritis yang muncul dari keberadaan bentuk penelitian menggunakan metode tindakan, yaitu ide, yang muncul dari suatu grup, dan adanya komitmen dari para peneliti terhadap peningkatan subjek yang diteliti menjadi lebih baik. Dalam penelitian tindakan, para peneliti perlu mengenal adanya empat komponen penting dalam setiap siklus, yaitu plan, act, observe, dan reflect (PAOR) yang dilakukan secara intensif dan sistematis.

Daftar Pustaka
Sukardi. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas: Implementasi dan Pengembangannya. Yogyakarta: Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar